18 Des 2011

RIAB in memoriam

[2002] Tahun itu sekitar 80an kita dinyatakan lulus sebagai santri di sebuah ponpes modern: RUHUL ISLAM ANAK BANGSA, Aceh besar. Sebuah ponpes binaaan YPSDM dibawah kepemimpinan pak Syamsuddin Mahmud, yayasan yang sempat membesarkan SMA modal bangsa dan SMA Tunas Bangsa.

Sebagai santri baru, na’asnya kita tidak disambut dengan keramahan, tapi malah dengan penzaliman! Diospek habis-habisan oleh 12 senior selama 3 hari. Ingat?

Sungguh tidak berperikesantrian!
Pedih banget gan! pedih yang menyisakan kesan tak terlupakan, tapi sungguh HAYEU, bahkan pengen diospek lagi! pengen dengar Dara bacain puisi “kentut” lagi, minta tanda tangan sana sini, pengen berpenampilan kayak badut plus disurus salam Imbas lagi.. “imbas, imbas, sayangi kami.. syangi kami.. pliz.. plizz.” Masih ingat kan lafadz dan koreografi salam ospek itu??? ;->

Saat itu, semua yang kita lakukan adalah SALAH dimata instruktur ospek, gini contoh reka ulangnya :

Instruktur X : HEH ANAK BARU, CANTIK GAK KAMU?
Ana : gaktau tau instruktur...
Instruktur X : GAKDA CERMIN YA DIRUMAH....???!!!!!!!
Ana : ada instruktur...
Instruktur X : jadi? CANTIK GAK KAMU DI CERMIN ITU?
Ana : gak instruktur....
Instruktur X : GAK TAU BERSYUKUR KAMU YA.....!!!! saia tanya sekali lagi, CANTIK GAK???
Ana : cantik instruktur...
Instruktur X : SOOOOK NYAAAAA....!!! SOK CANTIK KAMU YA...!!! (bla bla bla..)

Salah semua kan jawaban ana?????
[Habeeh dipeulaku tanyoe..]
Di ospek kali itulah seumur-umur ana mimisan.. gak tahan Maaaaaak... (T_T)
***


R-I-A-B
Moga kita takkan lupa bahwa kita pernah 3 tahun sama-sama disana untuk satu misi utama : MENCARI ILMU. [walau nyatanya banyak misi “mencari” lain yang terselip dari misi utama, ex ; mencari masalah, mencari muka, mencari pelanggar bahasa, mencari alasan perizinan, dst]

Saat itu awalnya kita terbagi menjadi 2 kelas : 1 (1) dan 1(2). kalau digeneralisasikan ana Rasa di 1(1) banyakan diisi oleh alumny ponpes, sementara di 1(2) banyakan anak MTsN atau SMP. dan di absent 1(2) lah nama SAFRiNA tertera (manusia terkalem sepanjang masa)
Syukurnya, dulu dikelas 1 belum terjadi pembagian jurusan, jadi anak MTsN macam kami gak perlu mendadak sakit jantung Cuma gara-gara lihat semua buku berbahasa arab, tanpa garis pula. walau kelak banyak yang milih jurusan MAK, tapi setidaknya kita pernah belajar kimia, fisika, dan saudara-sauadaranya selama 1 tahun.


Masih ingatkah guru-guru kita wktu kelas 1?

pak Syuaib? Sampai sekarang ana masih ingat sekali gaya mengajar beliau, terutama kalau lagi mendikte contoh soal, gini contohnya :
“tsebuah peluruu... ditembakkan dari menarra Baiturrrahmaaann..... dengan ketttinnggiaaaan 10 M...”
gawatnya ana en imas, bukannya serius mencatat soal, tapi kami malah sibuk niru bapak tu di balik meja [hihihi. ampun pak ]

Masih ingat Buk syarifah yang ngajar Quran hadis? Kala itu sang ibuk yang kebetulan membawa anaknya yang masih balita ke-lokal, asik nulis dipapan, sementara anaknya dibiarkan bermain diatas meja, saking inovativ-nya tu anak hampir makan kapur..! eh kawan kita malah iseng bisikin “ayo dek makan terus kapurnya....!! loncat dek, loncat...!” [hihihihi, hana ubat]

Buk Mahda? Dulu masing-masing kita harus punya alat musik, apalah itu namanya, yang kayak seruling itu...? Pas disuruh tiup serentak, kayaknya tangan ini masih dipakai mending tutup kuping, daripada dipakai buat pegang seruling dan terus niup alat yang nyatanya sangat bodohnya kita mainkan. Karena bagaimanapun, kayaknya anak ponpes lebih lihai memainkan alat musik perkusi (dibaca : menabuh aqua galon dan meja +menabuh genderang perang) ketimbang alat musik beneran yang ribet itu.

***

Beranjak ke kelas 2 dan kelas 3, isi penghuni kelas telah berbeda, kita sudah dipisahkan sesuai dengan jurusan masing-masing : IPA dan MAK.
Siapa sangka bahwa banyak dari leting kita yang milih MAK?? Bahkan tingkat ana yang ‘rabun’ Bahasa Arab, malah memilih jurusan ini. [sebenarnya bukan ana yang milh sih, tapi ustad Rusydi, karena malam terakhir daftar jurusan cuma tinggal ana lagi yang belum ada nama, iseng ana bilang “ustadz aja yang milih... suka-suka ustadz aja... ana gak suka matematika, dan gak pande Bahasa Arab..” saat itu ana Cuma bisa bermimpi andai RIAB punya jurusan IPS, mungkin tidak begitu ceritanya. [Tapi sayangnya takdir duluan berkata “memang begitu ceritanya” hee he ]


Siapa sangka pakar Exact sekaliber Khairul Badri dan Tabsyir malah milih MAK? Bahkan sampai-sampai guru Kimia kita sempat marah-marah dan kecewa dengan pilihan mereka. Namun, siapa sangka pula justru mereka yang kini tengah s2 di kairo??
[bagaimana ya kabar kemampuan matematika dan kimia mereka?? Masih jago-kah?]

***

Ana jadi ingat saat jam belajar malam, saat itu jadwalnya kita belajar kitab Kawakib sama ust.Rusydi. saat itu ba’da isya para santriwati tergesa-gesa bergegas menuju asrama, ganti kostum cepat-cepat untuk menuju lokal. Kita semua kan tau bagaimana “disegani” nya guru kita yang satu ini, pantang telat, atau siap-siap dengan kemungkinan buruk.

Setelah bertarung dengan waktu agar tak telat, baca Quran pun tak sempat, kami memasuki lokal satu persatu. Dan kali itu diisambut sepenggal kalimat dari meja santriwan mengomentari kami :
“han merah, han kuneng, han ijoe...saket mata ku kalon bajee aneuk inoeng...!” :-D

Tidak ada yang mencurigakan selain tampak hanya beberapa santriwan yang tak masuk.
5 menit, 10 menit berlalu.. ustadz belum juga datang. Jarang hal ini terjadi.. biasa kalau gak masuk beliau kasih tau. Minimal sama salah 1 santrinya. Apa gerangan?

setelah menunggu sekian lama, tiba-tiba...... bak seorang MC, bangunlah salah satu dari santriwan mengarahkan mukanya ke arah santriwati, dan berkata :
“USTDZ RUSYDI-NYA GAK MASUK...!!! Kasiaaaan deh lo.....!”
dan diikuti oleh santriwan lainnya yang bangun 1/1 dan keluar dari lokal setelah mengerjai kami.

[KURANG ASAM............. KAMI DIKERJAIN...!!]
Para santriwan malah tampa dosa terkekeh-kekeh menertawai kemenangan mereka.

TIADA AMPUN! Esoknya kami langsung menyusun serangan balik. Na’asnya jam pelajaran Tahfidz yang diasuh oleh ustadz Marzuki yang harus jadi korban.
--Yang Wan setor di Lokal sama ustadz uki , sementara yang Wati setor di Musala sama ustazah Ayu—
begitu teknis yang sudah-sudah tentang sistem penyetoran hafalan. Namun apa dikata, hasrat balas dendam sudah membara, kami tak jua keluar lokal, dan Ustadz pu kehilangan cara buat maksa kami keluar, sementara di sebelah kiri sana santriwan udah pada merepet “ee.. keluar e kalian, kami mau nyetor...” tapi kami tak bergeming.
Hahhaha. Misi balas dendam dijalankan...!


Lagi-lagi ana Cuma bisa mengulum senyum mengingat kekonyolan kita, kekanak-kanakan kita, ADA ADA SAJA :-D


_Ada si Iqbal Tok kehilangan sepatunya gara-gara kalian sembunyikan, dengan santainya dia maju ke papan tulis untuk menjawab soal yang diberikan ustadz Oji, tanpa menggunakan sepatu :-D

_Ada Udin yang terpilih menjadi duta MAK untuk menemui bangsa IPA : dalam rangka minta bantu menyelesaikan soal, saat ulangan matematika :-D

_Ada itab yang makin tampak kecil dengan ranselnya dan tangannya yang penuh buku itu.. (NGOeP leuh sang juara umum tanyoe...)

_Ada Tado yang pernah mengambil alih tugas ustad. Asnawi untuk “memeperjelas” tentang ilmu faraidh buat anak MAK. ( gaya that teungku nyan.. tapi mantap ilme jih,, rupa jih na cit awak Krung kalee yang jeut ilme faraidh....! ) xixiixixi

_Ada Alim yang yang yakin bisa mentasrifkan kata “hayya”, sampai sampai ustz Salman pun berkata “hebat sekali kamu, pakar nahwu aja gakda 1 pun yang bisa mentasrifkan kata itu..” kemudian meledak tawa satu lokal :-D

_Ada mules yang sering bikin sensasi di pojok lokal, berhari-hari datang ke sekolah dengan payung kuning...

_Ada Karimi dengan gaya Bang Haji-nya..

_Ada Intan Kecil dengan latahnya..

_Ada Husni dengan “angin kencang” nya...

_Ada yang sibuk hafal Quran waktu jam Matematika..

_Ada yang sibuk menggambar di jam Qiraatul Kutub...

_Ada yang sibuk ngitung kata “nah gitu” waktu jam Sosiologi..

_Ada tang sibuk niru kata “gak boleh..!” waktu belajar kitab Bidayah..

_Ada yang kabur dari lokal, dan malah tidur diasrama selama jam Mantiq...

_Ada juga yang langsung main tidur dilokal...diatas meja..

_Bahkan saking kreatifnya, ada pula yang tidur 1 jam dibawah meja.... hahhahaha

Pokoknya ADA-ADA SAJA ULAH KITA.

***

Memang yang ana tampilkan dalam tulisan kali ini versi yang “bandel-bandel” nya aja. Lagi pula, ketika BERNOSTALGILA memang yang konyol-koknyol-lah yang asik dikenang. Setuju? Lanjut...


Masih ada yang ingat agenda X-kul kita ? kuis LACAK DAYAH?
Diantara ratusan pertanyaan yang kita buat untuk peserta, ada 1 pertanyaan yang gak akan pernah ana lupakan, yakni :
“siapakah pemilik bibir terseksi di Ruhul Islam anak bangsa?” :-D

Apa pula soal ini...?! entah ada ide dari mana buat nyeret-nyeret bibir ilham sebagai petanyaan..?!!! (hmm... tapi kayaknya dari demuz punya kerja)

Berhubung penggagas soal dari leting kita, dan pemilik bibir terseksi juga dari leting kita, jadi Cuma peserta dari leting kita pula yang bisa menjawab dengan benar.... HORRREEE....!! :-D



ada lagi tragedi panggung yang hampir kebakaran gara-gra penampilan drama anak 1(2).
hayoo? ulah siapa ni?
sampai sampai si Gun harus teriak "AIR... AIR....!!!" Padahal itu kan gak ada di naskah? mana drama Bahasa Arab lagi! terpaksa teriak pakai bahasa indonesia, saking takutnya.... hahahahha



Ada lagi yang konyol, sudah jadi tradisi “krisis air” melanda tiap ponpes, tak terkecuali RIAB. Jika hal ini terjadi di asrama, langsung deh, gak Wan-gak Wati menyerbu kamar mandi sekolah (setting mata ie). Na’asnya yang dulu biasanya diasrama putri bilang “ba`daki man?” eh, ketika di hamam sekolah malah harus ganti zamir menjadi “ba’daka man?”! [parah gan!] :-D


Pernah juga waktu UAN, saat itu pelajaran bahasa inggris, tiba-tiba gempa (memang ada ya, gempa tak tiba-tiba??). lucunya, para santri yang berhamburan keluar spontan dengan soal ujian ditangan malah langsung memanfaatkan waktu untuk berburu pakar Bahasa Inggris. ela, fira, yafril-pun dikerumuni fans saat itu buat dimintai jawaban soal, padahal bumi kami berpijak masih bergoyang lumayan kencang... *ini namanya bencana menjadi anugrah... :-D


Dulu, setelah tsunami, Pernah datang beberapa bule ke asrama kita, walaupun misi utama mereka “pembangunan lab bahasa”, dari awal kita memang sudah was-was dengan misi dibalik misi , bukan berhusnuzon, Cuma “waspada”! Hingga belakangan, terbukti mereka memberikan terjemahan Injil dan kaset kidung mereka buat beberapa teman kita.
(weizz, seram)
Yang lucunya, giliran dikasih benda gitu pada gak mau, giliran dikasih kue tar sama mereka eh malah ludes seketika! Dasar BEnu Buloe! :-D

***

MASUK KE BENDA BERSEJARAH...

1. PAPAN UBUDIAH
Walau ditempatkan di departement jurnal, tapi ana hobby kali nulis papan tu.
Apalagi kalau bisa iseng nulis nama suka-suka ana (inilah azas manfaat berkawan dekat dengan aparatur ubudiyah), tak kajarang kami sekongkol buat masangin nama si ‘ehm’ dengan si ‘ehm’ :-D
Si X yang jadi imam, si Y yang baca doa.
Pokoknya yang dipasangkan adalah sejoli yang serasi. Cuit, cuit... ;-D
[ttd :sang mafia papan ubudiyah] :-D


2. MIC PKD
Dulu kita suka berlagak sebagai informan sejati di mic itu, contoh : “nad’u ila uhtina sri kurniati alaikil hudzur ila PKD halan.. lianna abuki yantadziruki huna...”.
Sementara bagi yang diasrama dan sekolahan, apabila udah ada bunyi mic dihidupkan, ditiup, atau diketok jari, itu berarti udah biasa pasang kuping baik-baik, karena bakal ada pengumuman. Mana tau nama kita dipanggil (ngarep). Kadang malah ada yang iseng manggil nama sendiri di di PKD, Adapula si Udin yang manggil kawan-kawan dengan lafadz “dipanggilkan kepada anak kami....” (hahaha.. alahai din, padup droe aneuk ka? Meu mak aneuk mit gohlom na meu sikhan? Pat tacoek ‘anak kami’) :-D


3. KERTAS SEMEN
Sejak kita kelas 2, kita mulai membuat inovasi, bermain dengan kertas keramat itu sebagai dekorasi panggung. Ingat? Ada yang kena tugas untuk beli kertas semen, lepasin talinya, ada yang kena tugas jemurin, ada yang kena tugas bersihin, buatin lem, nyambungin kertas hingga lebar, dan kemudian diberikan kepada ahlinya untuk dilukis (iqbal cs). And finally... lukisannya dipasang sebagai background panggung! MANTAP! (kalau tidak salah edisi pertama itu gambar Eifel bukan ya?)
Saat itulah RIAB akhirnya say goodbye buat seprei sebagai tokoh utama dalam dekorasi panggung. Hee he


4. CERMIN
1 cermin banyak kepala itu?
Kamar kita miskin cermin, dan ukurannya tak besar pula! Sebelum berangkat ke sekolah bisa ada banyak kepala yang nyembul didepan cermin, bahkan untuk mencegah huru-hara kita udah set posisi becermin, berbaris sesuai tinggi badan.. dan untunglah ana yang kena di depan, dilanjutkan nufi, nora, dst hingga ada Dara di paling belakang belakang! Haa ha

Eh,pas poto hitam-putih punya Tabsyir dan Mul yang nempel dicermin itu udah kemana sekarang?
[ Hayo mul, Syir, gak jelas kemana foto tu sekarang, hatti-hati kalian, bisa kena Ain ntar.... makanya, pas poto jangan dicecer, kedapatan ma kami gak selamat lagi. xixixixi ]


5. TV
sejak pindah dari lampeuneurut, mata ie seolah menjadi surga baru buat kita: asrama baru, sekolah baru, fasilitas baru ; termasuk TV baru diruang makan (yang hanya bisa di hidupkan saat jam makan!)
Padahal pembina telah membuat peraturan tentang “tontonan” yang boleh ditonton, bahkan semestinya remote TV Cuma bisa dipegang oleh anggota Keamanan putra! Ya, ditangan mereka lah semestinya remote itu mengontrol tontonan ratusan santri (wan dan wati). Tapi nyatanya remote asik pindah tangan terus.


Awal-awalnya kita memang istiqamah rutin nonton berita. Gak tau apa yang terjadi, kemudian lama kelamaan tontonan kita jadi gak karuan ; waktu makan malam nonton sinetron, laaah sarapan-nya malah nonton dangdut! [hahhaha, so but nyan???? So mat remote???????? Hayoo ngaku! Biar ana kasih duit sebagai ucapan terima kasih. he]

Apalagi yang jatah piket mat’am, padahal kewajiban di math’am Cuma buat bersihin dan ngepel, siapa suruh hidupin TV??! pakai acara bagi shift kerja pula: yang nyapu, yang ngepel, yang atur meja, yang nonton, yang jaga ustadz... (bak but salah pih meu jamaah! Habeh lagee..:-D )


6. HIJAB MUSALLA?
Masih ingat kain yang melambai-lambai itu? Yang memisahkan antara jamaaah wan dan wati? Dulu di lampeuneurut warnanya putih, pindah ke mata ie jadi warna hijau. (kapan ya diganti jadi warna pink? Hehe)
Hijab musalla jadi saksi bisu antara banyak bayangan... (uhuk uhuk)
Ana hafal kali rata-rata naskah para mahluk di balik hijab, gini dia kira-kira reka ulang nya :

“tok tok tok, asssalamualaikum...” (seorang santriwan me ngetok dari balik hijab)
“wa’alaikumsalam..” (jawab salah seorang santriwati yang posisinya dekat hijab)
“maujud Yusniar fil musalla..?” (sebut saja namanya yusniar)
“man? yusniar? Maujud..... haza man? “ (sambil memandang ke dek yusniar)
“haza bang joni....” (hahhahhaha)

[ngakunya sih “kepentingan departement, urusan leting, konsulat, dst” tapi entah ada lobster dibalik batu.. ]

Banyak sekali kejadian unik dibalik “hijab dan angin” . Mulai dari santriwati di saf depan yang terpaksa ngangkat hijab diatas kepala setelah bangun dari sujud, hingga sama-sama kepergok lagi adegan tidur massal ba’da subuh.

Papan ubudiah, mic PKD, kertas semen, cermin banyak wajah, TV seratus umat , hijab melambai, Itulah 6 dari sekian benda keramat Di RIAB.

***

Tempat terindah?
1. MUSALLA
Tempat pertama kalinya ana berbicara didepan umum, demi dept. ubudiah yang mewajibkan semua anak kelas 1 bergiliran berpidato setiap habis magrib, kalau gak siap-siap masuk mahkamah!
jamaah mau mendengarkan pidato kita atau tidak, itu semua tergantung mulut kita yang harus pandai-pandai berkomunikasi dan menarik perhatian mereka. Atau siap-siap kita Cuma berbicara ditengah jamaah yang sibuk mengaji (+_+)

KENANGLAH.....
kita pernah shalat dalam satu jamaah musalla itu... dimana kawan kita sendiri yang menjadi imamnya.. menjadi muazzinnnya... dan pembaca doanya... Ingin sekali rasanya mengulang itu lagi....... pengen mendengar bacaan Badri dan Mujib cs lagi......... (yang diomongin gak boleh GR)

kita udah hafal benar nama-nama yang sering jadi imam, sebaliknya kita juga tau nama-nama yang sering kabur kalau diamanahi jadi imam. Bahkan kayaknya ada tuh yang kayaknya selalu mangkir jadi imam atau muazzin (ada yang merasa?) ;-p

kalau senin-kamis, habis zuhur jadi waktu yang paling seru rebahan di musalla. bareng Nora, itab, Alfi, Dara, Nia (dst ). Kalau gak ada jam sekolah siang, bisa baru jam setengah 4 biasa kami pulang ke asrama. Mau tau apa yang kami lakukan??
ngaji 10 menit, taqrir 10 menit, ngafal 10 menit, ngobek 1 jam, tidur hampir 1 jam... kalau sebaliknya tu berarti kami lagi kerasukan... [hehehhehe]


2. LOKAL
Siapa sih yang gak merindukan lokal?
Apalagi kalau mahluknya kayak kalian.
Dengan tingkah yang ADA-ADA SAJA....!
Lokal yang multi fungsi...Mulai dari tempat disribusi ilmu... hingga distribusi kuaci...
Btw, kalau musim MTQ tiba lokal MAK mendadak sepi, lantaran personil kita banyak direkrut untuk ikut berlomba diajang itu. Memang, yang menghilang tidak lebih dari 1/3 penghuni lokal, tapi kalau sempat yang tak ada itu si Gun, rayhal, karimi, mules, dan tokoh fenemona lainnya. Bisa terancam tabeu lokal kita! Setuju?
saat jam matematika, dilokal MAK itulah, kita pernah dengan tanpa malunya bilang “ni kayaknya salah soal pak...” [oo maaak oooi.....!! gak malu!! padahal emang oon, bilang ‘salah soal’ pula..hahhaha]


3. MATH’AM
Tempatnya ngantri makan rantusan santri. Tempat kita merasakan menu-menu KD (kakak dapur). Semuanya ngaku menu itu tidak apa-apanya dengan buatan ibu kita, tapi ntah kenapa, tiap hari ada yang nyuri jatah makan orang, apalagi jatah buah-buahan...! (>.<)
Math’am yang duoble fungsi sebagai aula.. (setting mata ie)
Jadi ingat, kalau ada acara, pasti dah bisa main angkat-angkat meja..
Simsalabim, abracadabra, dan dan jadilah kalian kuli...!!!! :-D


4. KAMAR
Selama 4 kali pindah kamar, kamar pertama dan terakhir-lah yang paling berkesan bagi ana.
dulu dikamar 4 (lampeuneurut) ana, ela, uswah, dan vina dititipi dikamar senior kelas 2, sementara hampir 70% anak baru lainnya ditempatkan semuanya disatu kamar terluas.

Sempat merasa ‘apes” sih sekamar sama kakak-kakak, gak bebas, tapi belakangan makin menarik bersama mereka, karena justru kami malah lebih mudah berbaur dengan anak kelas 2, hingga akhirnya banyak mengetahui apa yang tidak diketahui anak kelas 1 lainnya.

Dikarenakan kamar ini diajadikan lapaknya dept. Koperasi putri, jadi kamar kami sering “tebuka” untuk umum. Dan berhubung sistem jual belinya kadang pakai sistem “Allah melihat”, jadi kami tidak begitu menjaga tentang siapa yang membeli, dan berapa yang dibeli.
Hingga pernah suatu hari, kak Husni merepet gara-gara lihat kue-kue basah yang berkurang, namun duit tidak ada!
Setelah beberapa menit capek bersuudzon dan merepet tentang teganya santri yang tidak membayar, tiba tiba... pandangan kami mengarah ke seekor kambing diluar kamar, dan ternyata : dia sedang asikya makan kue-kue koperasi yang sedang kami bahas.
[yaelah, pantesan gakda duit, wong yang belinya kambing...!!] *pesan moral : jangan cepat memvonis siapapun, bisa jadi yang anda vonis “jelek” itu bukan mausia, tapi kambing! atau sebaliknya, dia bukan kambing tapi manusia [?]
Setelah hari itu, kamarr 4 jadi sering tutup pintu, trauma sama kambing, sang maling. (-_-“)


Pindah ke mata ie, anak kelas 3 putri ditempatkan dalam 3 rumah monopoli (disebut demikian karena ukurannya yang mini, macam rumah monopoli ). Dan ke 3 kamar itu adalah:
Kamar A =yang banci foto (asli banci, bentar-bentar klik sana klik sini..v^__^v )
Kamar B =yang anggotanya punya 3B (brain, beauty, behaviour *ka lagee miss universe B-))
Kamar C =yang mempunyai tambang emas (xixiixix...kaya sekali mereka :-D )


Dan dikamar B lah, kamar terakhir ana, kamar terindah. Tempat 14 orang dari kami meniti hari :
dari ngantri mandi hingga yok-yok mie,
dari berbagi rezeki sampai berbagi gosip selebriti,
dari mendengar lagu islami sampai lagu jahili...
(nyaaan, masih ingat kita asik dengar Indonesian Idol dari walkmannya dara???? Mantap kali mata ie itu. Siaran tv bisa diakses melalui radio.)
Ya, kamar B yang penuh kenangan,
saat kita sering menampung adek-adek yang kerasukan,
saat kamar basah gara-gara rusaknya keran,
saat sebungkus nasi goreng dijajah 10 tangan...


5. Kamar mandi, alias HAMAM
Yang ini khusus di lampeueneurut (karena kamar mandinya terpisah dari kamar). Kita udah hafal dialog-dialog yang sering mengudara dikamar mandi, contohnya reka ulangnya sebagai berikut :
X : maaaan?
Y : saribanun..
X : ba’daki man?
Y : ba’di zubaidah
X : ba’daha?
Y : maimunah..
X : ba’daha kaman?
Y : zainabun.. summa juwariah....
(haa? Kok tawil jiddan taburuha?) *ttd : perusak bahasa

begitu lah kita beralih adari pintu ke pintu untuk mencari antrian tersingkat. Ujung-ujungnya “lau mafi.. ana na’am...” dan kadang juga dilanjutkan dengan “maujud ma-un la? Kam ubin?” wkwkkwkwk
Kalau mendapati kenyataan gakda air lagi dikamar mandi, siap-siap kesekolah tanpa mandi! *sering terjadi dikota-kota besar (+_+)

Atau ada lagi yang tega-teganya Ghasab air di embernya orang. Ana jadi ingat rona muka Ayi atau Alim yang tiba-tiba tampak murung dikamar mandi, pas kita tanya kenapa.... dengan “weuh hatee” mereka menjawab :
“ma-i mafi kaman....”
[ata jeumot that tampoeng ie, so yu me embe raya-raya that, Dah dirampok kan airnya?]

***

Masuk ke guru favorit?
• [ALM. USTADZ RUSYDI]
sungguh......... ana kehilangan kata-kata sampai disini........

Begitu besar jasa ustadz selama waktu yang sangat singkat di RIAB..
ustadz, bidadari itu memang tak ustadz temui didunia, tapi kami murid-muridmu selalu berdoa dan meyakini Allah ‘bidadari’ itu telah menunggu sekian lama di akhirat.. untuk menyambut maha guru kami....yaitu ustadz..yang syahid dijemput tsunami, saat hendak belanja untuk makan siang...untuk kami.......


• [USTADZ MUZAKKIR & USTDZ FAHMI]
Terima kasih tak terhingga untuk ilmu-ilmu yang telah diberikan... syair-syair yang telah ustadz fahmi ajarkan.. metode-metode penafsiran yang telah ustadz muzakkir jelaskan... ustz adalah kebanggan kami...dan semoga kelak kami bisa membanggakan ustadz..


• [BUK ERY & USTDZAH RAHMAWATI]
Ini dia dua srikandi aneuk galoeng... ^_^
Buk ery, ntah kenapa ana merasa ibuk ery dikirim Allah ke Riab khusus buat leting kita... soalnya ibu Cuma sebentar bisa ngajar disana. Dan kita lah leting yang beruntung itu, karena bisa diajarkan seorang guru seperti beliau.
Sosok yang multiposisi, kadang kadang jadi guru, jadi ibu, jadi kakak, bahkan sahabat..^_^

Ustdzah rahmi..
yang mengajarkan kami tentang hadis yang layak dan tak layak. yang telah pertama kali mengenalkan kami kepada kitab-kitab hadis di pustaka IAIN. sosok keibuan yang telah berjasa buat anak MAK (pada khususnya)


• [PAK SAYUTI & PAK ANWAR AFFAN]
Coba kenang reka ulang berikut :

“KAMU...KAMUUUUUUU..., KELUAR...!!!!!!!!!” kata pak sayuti
santri yang ditunjuki beliau tampaknya sempat ketakutan, kelaspun hening, kebingungan dengan pak sayuti yang tiba-tiba tampak marah dan tega menyuruh keluar salah 1 teman kita yang padahal dikenal “baik bin lurus”
Hingga tak lama kemudian, beliau melanjutkan kata-kata nya :
“itu tadi.. contoh kalimat perintah...!”
(gubrak), lokal meledak lagi oleh tawa.


Atau bagaimana dengan kalimat-kalimat yang ini?
“abang, abang,,,! abang anak ruhul islam ya?”
“iya dek...”
“anak ruhul islam pande-pande ya bang?”
“oo.. pande kali dek...”
“bang... phrase itu apa bang?”
“??..................tungg

u ya dek, abang cari dibuku dulu.....” :-D




Selanjutnya.. “SELANG SEBARIS ANAK BAPAK.........!”
Pak anwar ^_^
semangat mengajar beliau patut diacungi jempol.
Terima kasih kepada kedua guru Bahasa indonesia kami..






• [USTDZ IRFAN & USTDZ INDRA]
Ustadz yang selalu ada cara untuk buat kami tertawa...
Ada saja cara untuk buat kami mengerti...
Dulu ana ingat sempat ustdz irfan membagi kita kedalam beberapa grup untuk tampil makalah ( pelajaran fiqh kalau tidak salah) dan grup kami kedapatan topik JIHAD.
Kami sempat kewalahan dengan pertanyaan teman-teman yang menyakan tentang hukum bom bunuh diri yang dilakukan warga palestina, apakah it syahid? dan apakah apa yang dilakukan GAM bisa disebut jihad???
Alhamdulillah setelah lirik komentar sana, lirik komentar sini... semua grup bisa tampil dengan maksimal. Tapi bagaimana pun grup kami yang paling Seru. Tiada duanya... karena cuma grup kami lah yang pakai pakaian kompak waktu tampil makalah : PINK hai meutuwah!
(memalukan...! bit-bit norak...) (-_-‘)


Ustad indra.. wali kelasnya anak IPA, yang selalu tampak ceria...
Yang sejak dari PKD vespa-nya telah dimatikan, hingga dia meluncur turun sendiri ke asrama putra (program hemat emisi dan bahan bakar, save our eath ala ustd indra)
Ustdz, terima kasih telah sabar menghadapi kami yang bandel ini...




• [PAK MUS, PAK NURDIN, PAK HAMID]
Hai anak MAK, banyak-banyak minta maaf ma guru matematika kita...
Padahal guru matematika yang dipilh buat kita “tidak sembarangan”, tapi emang dasar kita ‘rabun’ angka, bangai ya tetap bangai... (-_-“)


Pak mus.. terima ksih buat rubrik “psikologi cinta” buat kami..
Pak nurdin.. terima kasih buat “cos-sec” nya..
Pak hamid... terima kasih untuk penjelasan tentang kejadian tsunami ....




[ustadz AMIN, ustadz PIYAN, ustadz UKI, ustadz ASNAWI ustadz SALMAN, ustadz OJI, ustadz ZULKHAIRI]
[ustadzah UMAINI, ustadzah PIT, ustadzah AYU, ustadzah SUFIA, ustadzah YANTI]


Dan semua dewan guru yang tak bisa 1/1 kami sebutkan, para guru yang telah mengajarkan kami yang bandel ini... HORMAT DAN CINTA KAMI KEPADA PAHLAWAN PENDIDIKAN KAMI.....


***




Teman teman tak terlupakan..
MIA siperusak lirik lagu, x-RUL yang porsi makan banyak tapi badan tetap kurus, DEDEK sang qori, YAFRIL si mahluk ajaib, FADIL partner kerja wktu ujian, FIRA si penyuka ungu, ULFAH si Binti hasan, Si kembarr DESSY-DEDY, ARYATI sang tetangga, RAIHAL sang koki leting, BASUN-RAHMI-AMMEH-AWUL dari kerajaan meurudu, MISRUL sang news maker, LIA si atlit, SABAR-UFOO-PIT pemilik tambang emas galian C, MAMAN si chinese, ICHA si penyuka mie kocok, ACIN-AZIN yang baik hati , CIBONE-ARI-RIDO dari kubu lamkawe, RYAN sang ketua MPK terakhir, VINA sang ibu seni, TAQIN sang tokoh perumus teory ‘pembodohan’, USWAH si gigi kuat.... dan semua anak-anak leting 6 lainnya...
awalnya kita memang ada Sekitar 84, tapi yang Bertahan dalam seleksi alam hingga lulus hanya sekitar 65.


Kita dipertemukan disana 8 tahunan lalu...


***




Ruhul –bangsa-anak-islam? Ruhul-anak-bangsa-islam? RUHUL ISLAM ANAK BANGSA...^_^


8 tahun lau, Siapa sangka kita ditakdirkan bertemu manusia-manusia unik disana? Beretemu dengan benda-benda keramat ? tempat-tempat bersejarah? Siapa sangka... YA SIAPA SANGKA.


_Siapa sangka sang ketua keamanan, Zuboyli ternyata kini melanjutkan karir “keamanan” nya sebagai “pemegang duit” di Satpol PP.


_Siapa sangka sosok sesederhana Tanzir dulu, kini telah melanglang hingga ke Amerika dan Jepang selama jadi mahasiswa S1? Salutnya dia malah bisa cumlaude dlam 4 tahun padahal telah dipotong masa “beasiswa” ke negara itu.


_Siapa sangka intruktur ospek terekejam, imas , yang dulu “alergi” pelajaran-pelajaran MAK itu, malah sempat jadi mahasiswi jurusan Syariah, dan kini jadi karyawan di sebuah Bank syariah dipusat kota?


_Siapa sangka Nufi yang dulu suka ngigau pakai bahasa Arab itu ,setelah 1 tahunan di jogja, kini malah harus betah jadi pegawai super sibuk di dinas pertanahan?


_Siapa sangka, ketua syirkah/merangkap da’i leting, Gunawan, yang selama di RIAB tidak sama sekali tidak tampak mencintai seni itu, malah kemudian tampak di film KCB sebagai penari saman?


_Siapa sangka seorang produk MAK, irwansyah, kini malah menajadi direktur/pendiri sebuah lembaga pendidikan komputer, DELLNAZ istitute?? Padahal dulu di MAK kita sama sekali tidak dibekali hal itu?


_Siapa sangka ibuk bahasa tega menghianati cinta ana? Ela, 3 kali sekamar, 2 tahun selokal, Katanya mau sama-sama daftar ulang di TEN, eh dia malah kabur ke Jakarta selatan! Durhaka dikau la...! Ku kutuk jadi Marshanda, tau rasa!


_Siapa sangka sosok Awee sukses menyelesaikan studinya di IPDN, dan kini menjadi aparatur kecamatan?


_Siapa sangka sosok sekalem Sri, biasa menjadi lulusan kedua terbaik di UIN syarif Hidayatullah?


_Siapa sangka mahluk se-lola Ayi malah udah lulus psikolog UIN? Padahal dulu kita ajak ngomong aja dia sering gak nyambung.. sekarang dah pande ‘baca’ orang... HAHHA


_Siapa sangka, orang yang dulu nama kampung halamannya sering kita jadiin objek, Nasril, kini sudah jadi fly lecturer (=dosen terbang)... fly from Alhilal, RIAB, to IAIN? hoho


_Siapa sangka, sang ketua bahasa , Mulyadi yang ngaku-ngaku ganteng itu, bisa mendapatkan beasiswa S1 nya di Madinah? bisa naik haji dan pulang ke tanah air tiap tahunnya? [ makmu that udep teungku nyan. tijoeh ie babah teuh ]


_Siapa sangka Yasin sang ketua jurnal, masih setia dalam jalur “menulis”? sampai ke mesir pun masih menggabungkan diri ke SINAI? Dan tulisan-tulisannya bisa kita dapat di Era Muslim?


_Siapa sangka Nurul hayati yang pemalu dan sering merona merah itu kini pandai sekali berorasi? Sukses di sebuah MLM?


_Siapa sangka tak lama lagi Nora dan teteh bisa jadi dokter? Padahal dulu penyakitan! (terutama sakit saraf) he


_Siapa sangka Uzlifatul jannnah malah memilih jurusan sastra Prancis di UNPAD? Padahal waJah samalanga tektok, gaya li mau ke perancis! v^_^v


_siapa sangka yang nulis note ini gak berubah-ubah dari dulu hingga kini?? ... ya Rabb.. ihdinassirathal mustaqiem...
****




YA SIAPA SANGKA....
SIAPA SANGKA baru 5 tahun terpisah banyak sekali perubahan terjadi sana-sini??
Dan entah apa yang akan terjadi 5 tahun lagi...?
Ada yang bisa menyangka?


1 komentar:

  1. nice..kamu seorang teman yang baik sekali. Kamu tidak pernah laupa sahbat2 mu di zaman sekolah..:)

    BalasHapus